Cuaca di selatan Gumi Patuh Karya hari itu sungguh bersahabat. Kehangatan itu semakin terasa lantaran senyum semburingah warga di dua gili yang berdekatan.
Di langit biru awan putih berukir beraneka bentuk. Tepat didepan mata, laut biru beserta ombaknya bercerita sendiri tentang kebahagiaan. Begitu juga angin pantai itu, seperti bersahabat menyapa ria.
Kebahagiaan yang didapatinya ubahnya seperti orang baru saja keluar dari hotel prodeo, yang tengah asik menghirup segar udara kebebasan. Mulai yang bersegaram merah putih, sampai dengan orang tua yang hanya memakai peci dan sarung yang tak rapi.
Bagaimana tidak sumberingah, penderitaan yang selama puluhan tahun dialaminya sudah tak aka nada lagi. Mulai dari sekolah dengan cara berenang, menenteng sepatu dan baju seragam, dan pengalaman pilu lainnya yang dilakoni selama puluhan tahun.
Di akhir tahun ini, kado terindah bagi warga dari Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur. Yakni berupa sebuah jembatan penghubung ke Gili Beleq dan Gili Ree, Desa Paremas, Kecamatan Jerowaru, Lotim. Jembatan itu diketahui bernilai Rp 2,5 miliyar yang bersumber dari APBD Lombok Timur. Yang dikerjakan mulai 10 Juni hingga 10 November 2021.
Peresmian jembatan ditandai penandatanganan prasasati oleh Kapolda dan Bupati. Pada kesempatan tersebut dilakukan pula penyerahan RLH secara simbolis oleh Bupati. Kebahagian itu semakin terasa lantaran, Ketua Bhayangkari Ny. Nindya M. Iqbal yang menyerahkan bantuan buku pelajaran SD, SMP, Al-Quran, IQRA, buku bacaan, dan masker kepada kepala wilayah Gili Ree.
“Jembatan penghubung antara kedua gili itu guna menjawab kebutuhan masyarakat setempat, utamanya akses pendidikan bagi anak-anak usia sekolah,” ucap Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, Rabu (21/12)
Bukan hanya untuk siswa sekolah saja, imbuhnya, melainkan juga seluruh lapisan masyarakat di dua tersebut. Bahkan keberadaan jembatan itu disebutnya disambut antusias oleh masyarakat setempat.
Orang nomor satu di Lotim ini menyampaikan, dengan adanya jembatan tersebut tak ada lagi anak-anak yang berenang atau menenteng sepatunya ke sekolah lantaran harus melintasi Selat.
Ia berharap jembatan tersebut dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama oleh masyarakat. Karena itu ia mengingatkan konstruksi jembatan hanya untuk pejalan kaki atau sepeda, bukan kendaraan bermotor.
“Mohon kiranya jangan dilewati kendaraan seperti sepeda motor atau roda empat. Cukuplah jembatan ini dilewati oleh manusia atau maksimal sepeda sehingga, manfaatnya dapat kita gunakan dalam jangka waktu yang cukup lama,” pintanya
Dalam kesempatan yang sama, dirinya juga meresmikan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi rumah layak huni (RLH) di Gili Ree berjumlah 14 unit.
“Tahun 2022 mendatang direncanakan 30 unit RTLH di Gili Beleq akan direhab,” tandasnya
Sementara itu, Kapolda NTB IrjenPol Muhammad Iqbal, mengapresiasi terwujudnya jembatan penghubung dua gili serta dilakukannya rehabilitasi RTLH. Ia mengaku merasa bangga dan terhormat karena dilibatkan dalam kegiatan tersehut.
“Sya bangga dan merasa terhormat karena dilibatkan peresmian di penghujung masa pengabdian saya di NTB,” ujarnya