Wagub NTB: Sukses Harus Diimbangi Kerja Keras Tak Kenal Menyerah

Lombok Barat-Wagub NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah mengingatkan untuk mencapai puncak kesuksesan haruslah diimbangi dengan ketekunan, kerja keras tidak kenal menyerah dan mampu mencari solusi atas setiap permasalahan yang dihadapi. “Dengan belajar tekun dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, maka apa yang dicita-citakan bersama para peserta didik dan orangtua akan bisa diperoleh dengan baik,” ujar Wagub NTB pada Tasyakuran Penamatan Santiriawan-Santriwatri Kelas IX MTS dan Kelas XII MA Pondok Pesantren As-Sa’idiyah NWDI Tempos Daye, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Kamis (19/5/2022).

Pentingnya menuntut ilmu yang dibarengi dengan kerja keras, Wagub NTB yang biasa disapa Ummi Rohmi ini menegaskan, bahwa belajar di Pondok Pesantren memiliki nilai plus atau lebih dibandingkan dengan belajar di sekolah umum. Belajar di Ponpes disamping memperoleh pelajaran umum juga memperoleh ilmu agama dan pendidikan akhlaq. Sebaliknya di sekolah-sekolah umum hanya pelajaran umum yang bisa didapatkan.

“Karena itu para santri haruslah banyak bersyukur, hormat kepada para guru yang telah banyak mendidik dan menyampaikan ilmunya yang bermanfaat. Dan itu menjadi bekal para santri untuk menjadi pedoman hidup bersosialisasi dengan masyarakat dan bekal melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kecuali itu kesuksesasan kalian dalam menuntut ilmu juga menjadi kebanggaan orangtua yang menjadi tujuan utama anaknya bisa sukses menempuh pendidikannya,” kata Ummi Rohmi.

Ummi Rohmi yang juga Pengurus Besar Muslimat NWDI ini juga menginginkan para santri yang telah menamatkan pendidikannya untuk terus menggelorakan semangat belajarnya yang tetap tinggi dengan tidak pernah pupus harapan untuk melanjutkan pendidikannnya. 

“Tidak ada istilah tidak mampu melanjutkan pendidikan karena terbentur biaya. Saat ini banyak tawaran-tawaran beasiswa pendidikan dari pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya. Namun syaratnya para santri haruslah punya kemauan dan berprestasi dan unggul di bidang-bidang tertentu. Alumni Ponpes di NTB sudah banyak yang membuktikan keberhasilan itu bisa diraih dengan kemauan dan kerja keras. Banyak alumni-alumni Ponpes yang telah sukses baik di legislatif maupun eksekutif,” kata Wagub memberi contoh.

Terkait dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi melalui media sosial yang ada di Hand Fhone (Hp) saat ini, Wagub perempuan pertama di NTB dengan latar belakang pesantren ini mengingatkan para santri untuk memanfaatkannya dengan hal-hal positif termasuk untuk belajar dan memperoleh informasi bermanfaat. 

“Hindari pemanfaatan Hp untuk hal-hal negative dan merugikan diri sendiri dan mengecewakan orang tua,” terangnya.

Meningkatkan dan selalu memelihara kesehatan juga menjadi perhatian Wagub NTB. Wagub juga ingin memastikan warga masyarakat khususnya ibu-ibu untuk tetap menjaga kesehatan putra-putrinya dengan tetap menjaganya dengan makanan yang bergizi yang tidak mesti harus mahal. 

“Makanan-makanan alami sepertri sayur-sayuran dan buah-buahan yang ada di sekitar kita gizinya jauh lebih baik. Hindarilah makanan-makanan instan yang justru dapat merusak kesehatan. Waspadai anak-anak kita jangan sampai kekurangan gizi dan mengalami stunting. Anak-anak kita adalah generasi penerus yang akan menggantikan posisi kita kelak untuk meneruskan perjuagan kita di masa yang akan datang,” pungkas Wagub.

Pimpinan Ponpes As-Sa’idiyah NWDI Tempos Daye Ustaz Munawir Said melaporkan, jumlah santri kelas IX MTS dan Kelas XII MA yang menamatkan pendidikannya tahun ini sebanyak 82 orang. Ponpes ini berdiri sejak tahun 2019 hampir 19 tahun yang lalu. Pihaknya bersama seluruh dewan guru dan masyarakat bertekad untuk terus memajukan pendidikan di Ponpes ini dengan berbagai program unggulan yang menjadi kebanggan orangtua dan masyarakat di Tempos Daye ini.

Dalam kegiatan tersebut hadir, anggota DPRD Provinsi NTB H. Samsu Rizal, Kakandepag Lobar Dr. H. Jalalussayuti, M.Pd anggota Forkompincam Kecamatan Gerung dan sejumlah pengurus NWDI Lombok Barat. Kecuali itu Wagub NTB juga menyematkan tanda penamatan siswa secara simbolis kepada dua orang perwakilan santri. (her/angge/Diskominfotik).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *